Selasa, 29 November 2011

LAPORAN RT RW LAMBAT



Jawa Pos. BANDUNG - Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di berbagai daerah ternyata terus tersendat-sendat. Bahkan, belum semua provinsi memiliki Perda RTRW.

Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup pada Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri, Sofyan Bakar mengungkapkan, baru sembilan provinsi saja yang sudah menyelesaikan Perda. "Perda RTRW itu salah satu Perda yang harus dievaluasi pemerintah pusat. Dari sembilan itu, baru dua yang kita evaluasi, yakni DKI dan Gorontalo," ucap Sofyan dalam diskusi tentang Penataan Ruang di Bandung, Sabtu (26/11).

Menurutnya, banyak hal yang membuat daerah tersendat-sendat dalam menuntaskan Perda RTRW. Ia mecontohkan daerah yang harus melakukan alih fungsi hutan demi penyusunan RTRW. Padahal sesuai UU Kehutanan, dibutuhkan persetujuan DPR untuk alih fungsi kawasan lindung.

Namun sebelum ada persetujuan DPR, harus ada tim terpadu yang turun ke lapangan untuk menginventarisasi lahan yang akan dialihfungsikan. "Setelah itu baru dibawa ke DPR, cek lapangan lagi, lalu ke Menteri Kehutanan dan baru dikeluarkan SK Menhut. Itu saja bisa 200 hari," sebut Sofyan.

Belum lagi, penyusunan RTRW biasanya juga memunculkan konflik. "Karena pengguna RTRW itu kan masyarakat dan pemerintah, di situlah biasanya muncul gesekan antara masyarakat dan pemerintah," ucapnya.

Namun tak hanya itu saja persoalan menyangkut RTRW. Menurut Sofyan, ada daerah yang memiliki konsep RTRW ideal, namun sulit drrealisasikan. "Karena banyak kepentingan soalnya di dalamnya," katanya.

Namun ia juga mengingatkan bahwa daerah harus hati-hati dalam mengeluarkan izin penggunaan lahan. Sebab, ada sanksi jika penggunaan lahan juga menyalahi peruntukan sebagaimana ditetapkan dalam RTRW. "Sanksinya bisa administratif bahkan pidana. Dan itu (sanksi) bukan hanya bagi pemberi izin, tetapi juga penerima izin," tandasnya

Rabu, 23 November 2011

KOTA MANDIRI DI INDONESIA

ilustrasi kota mandiri

10 Provinsi berpotensi kembangkan kota mandiri

JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat mengidentifikasi 10 lokasi di 10 Provinsi yang memiliki cadangan lahan untuk dikembangkan menjadi kota baru mandiri dari rencana pembangunan 24 kota baru mandiri di 24 Provinsi di Indonesia.

Deputi Pengembangan Kawasan Kemenpera Hazadin T. Sitepu mengatakan pembangunan kota baru tersebut guna mendukung penyediaan permukiman di enam koridor ekonomi dalam masterplan perluasan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI). “Kami akan mendukung dan mengedukasi daerah agar membangun kota baru, jangan sampai terlambat sebelum kota tersebut terkena kemacetan. Perkembangan kawasan perkotaan saat ini sangat pesat yang berakibat terjadinya penurunan kemampuan kapasitas daya dukung kawasan permukiman,” kata Hazadin saat dihubungi Bisnis, hari ini.

Menurut Hazadin daya dukung permukiman yang makin menurun mengakibatkan lahan semakin langka dan mahal sehingga pembangunan perumahan menjadi terbatas. Untuk itu, sambungnya, perlu adanya upaya pembangunan kawasan perkotaan baru yang terpadu dan terintegrasi dengan kawasan permukiman yang telah ada.

Dia menjelaskan selain mempercepat terwujudnya MP3EI, pembangunan kota baru mandiri juga akan mengurangi kekurangan (backlog) perumahan nasional, mengurangi tekanan permasalahan di perkotaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Menurutnya, lahan pengembangan perumahan dan permukiman baru setidaknya seluas 3.000 hektar. Lahan pengembangan terletak di pinggiran kota sehingga harganya relatif murah dan tersedia untuk pembangunan dalam skala besar. Dia menambahkan pengembangan kawasan perkotaan baru yang terpadu dan terintegrasi memerlukan koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan baik vertikal maupun horisontal sebagaimana dimaksud dalam UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Jangan sepenuhnya
Sementara itu anggota Visi Indonesia 2033 Jehansyah Siregar mengatakan pembangunan kota baru mandiri sebaiknya tidak diserahkan sepenuhnya kepada pengembang atau pihak swasta karena merupakan tanggung jawab pemerintah.

Menurut dia, pengembang seharusnya hanya dilibatkan sebagai pendukung pengembangan kota baru mandiri tersebut, sedangkan yang melakukan aksi langsung di lapangan adalah pemerintah. "Seharusnya pemerintah yang membangun prasarana, sarana dan utilitas. Pemerintah juga menentukan luasan dan membuat masterplan kota baru mandiri itu serta menentukan mana untuk pengembang kelas atas, kelas menengah dan kelas menengah bawah. Kebutuhan luasan kota baru mandiri berbeda pada masing-masing daerah," tutur Jehansyah kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Jehansyah menjelaskan sedikitnya ada tiga manfaat apabila pengembangan kota baru mandiri diserahkan kepada pemerintah. Pertama, pembangunan kota baru mandiri yang berkeadilan bagi semua golongan masyarakat.

Menurutnya pemerintah sebagai pemimpin pengadaan kota baru mandiri bisa mendapatkan tanah seperti dari hak pengelolaan hutan (HPL) secara gratis. Kedua, sambungnya, kota baru mandiri tersebut memiliki ruang terbuka hijau secara memadai sebesar 50%.

Dia mengatakan jika swasta yang diberikan tanggung jawab, ruang terbuka hijau tergantikan untuk toko komersial. “Pengembang swasta lebih mengutamakan keuntungan, kurang peduli dengan pembangunan yang ramah pada lingkungan,” imbuhnya. Ketiga, adanya kelengkapan fasilitas dan sarana seperti jalan, sekolah, rumah sakit, pasar yang terintegrasi dalam kota baru tersebut. “Jika dipegang oleh pihak lain, tiap-tiap unit pemerintahan mempunyai mitra tertentu.”

PENILAIAN LINGKUNGAN DI TIGA KAWASAN


Jaya propety


Koran Jakarta. JAKARTA - Sebanyak 3 proyek yang dirancang pengembang dinilai telah berhasil melakukan pengelolaan lingkungan kawasan hunian yang berkelanjutan. 

Menurut Nirwono Joga, Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI), ketiga pengembang tersebut adalah Kota Baru Parahyanagan, Summarecon Serpong, dan Bintaro Jaya. 

Pengembang tersebut dinilai berhasil melakukan implementasi pengembangan kawasan hunian di proyek propertinya. Proyek itu telah memenuhi sejumlah kriteria sebagai proyek yang mendukung keberlangsungan pelestarian alam.  "Ketiga pengembang tersebut unggul dari aspek penataan ruang kawasannya telah berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Diantaranya pengelolaan air, pengadaan infrastrktur untuk penyediaan jalan kaki dan pesepeda serta ruang terbuka hijau," kata Nirwono di Jakarta, Kamis, (10/11). 

Untuk Kota Baru Parahyangan, menurut Nirwono, dinilai berhasil melengkapi kawasan huniannya dengan sejumlah infrastruktur serta konsep bangunan hijau.  Sedangkan Summarecon Serpong unggul dalam hal pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan sampah, pengelolaan air tanah serta ruang terbuka hijau dengan konsep kota dalam taman. 

Sementara, Bintaro Jaya berhasil melakukan penataan ruang terbuka hijau yang terstruktur serta pengembangan transportasi masal dan pelaksanaan car freeday sebagai salah satu ajakan tertentu serta melakukan eco drainase di sekitar proyek kawasannya.

ilustrasi rumah hijau

Inilah Empat Perumahan Peraih Gelar Properti Hijau

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat perumahan di Bodetabek dan Bandung yang dikembangkan empat pengembang berbeda meraih penghargaan properti hijau. Penghargaan Green Property Awards (GPA) 2011 ini diberikan kepada perumahan yang pengembangannya menerapkan kaidah-kaidah ramah lingkungan.

 
Keempat perumahan itu adalah Emerald Residence yang dikembangkan di Bintaro Jaya oleh PT Jaya Real Property, perumahan Jade Residence di Summarecon Serpong yang dikembangan oleh PT Summarecon Agung Tbk, Koridor Bandoeng Tempo Doeloe di Kota Baru Parahyangan yang dikembangkan oleh PT Belaputera Intiland, serta Pavilion Kost di Kota Jababeka yang dikembangkan PT Kawasan Industri Jababeka.
Keempat perumahan tersebut unggul dengan kriteria berbeda. Bintaro Jaya di Tangerang Selatan kuat dalam aspek transportasi dan partisipasi warga. Sumareccon Serpong di Tangerang, Banten, kuat karena pengelolaan sampah dan air. Sementara, Kota Baru Parahyangan di Bandung Barat, Jawa Barat, unggul dalam aspek bangunan hijau, sementara Kota Jababeka di Bekasi, Jawa Barat, dalam penyediaan infrastruktur.
Penghargaan oleh Majalah Housing Estate ini diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya dan diberikan kepada sejumlah perumahan yang mengembangkan kawasan permukimannya berdasarkan kaidah-kaidah hijau.
"Dari empat pemenang ini memang tidak ada yang sempurna dengan menerapkan 8 kriteria hijau. Karena di tiap perumahan memiliki permasalahan yang berbeda-beda," kata Nirwono Joga, pengamat properti hijau sekaligus Ketua Tim Juri Green Property Awards 2011, di Jakarta, Kamis (10/11/2011).
Namun, menurut Nirwono, langkah para pengembang mengembangkan kawasannya dengan menerapkan kaidah properti hijau patut diapresiasi.
"Kalau langkah seperti ini didukung, terutama oleh pemerintah, maka semangat properti hijau akan menyebar ke daerah-daerah lain," ujarnya.

JEPANG BANTU PEMBANGUNAN KOTA MAJA


Kerjasama indonesia dengan pemerintah jepang telah terjalin lama

Jawa Pos - JAKARTA--Bertambah lagi negara yang ingin bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan Kota Kekerabatan Maja. Setelah Singapura, kini Jepang lewat  Metropolitan Priority Area (MPA) JICA dari Jepang bakal men-support program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut. "Jepang akan berusaha membantu Kemenpera dalam pengembangan Kota Kekerabatan Maja. Potensi Kota Maja ke depan sangat baik," kata perwakilan MPA JICA Tanaka dalam keterangan persnya, Minggu (13/11). 

Ditambahkannya, saat ini MPA JICA sedang melakukan kajian mengenai tata ruang daerah tersebut sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan pembangunan kota baru itu.

“Kami sedang melakukan kajian terkait peruntukan lahan Kota Kekerabatan Maja tersebut. Pekan depan kami siap melakukan presentasi mengenai hasil kajian ini di Kemenpera,” terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah akan menjadikan Kota Kekerabatan Maja, sebagai kota pendidikan dan industri baru, yang bisa menopang perkembangan ibukota Jakarta.

Kota Kekerabatan Maja bisa menjadi alternatif pusat pendidikan. Mengingat sampai saat ini, tempat pendidikan di sekitar Jakarta lokasinya tersebar. Bagi investor yang ingin membangun pusat hiburan seperti Disneyland, diberi kesempatan seluas-luasnya.

KOTA BARU SUMATERA UTARA

Kota baru di Sumut tingkatkan ekonomi

Waspada Online - MEDAN - Real Estat Indonesia (REI) dan Kementerian Perumahan Rakyat menyepakati kerja sama dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kota di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Utara.

Ada sembilan provinsi di Tanah Air yang akan dikembangkan menjadi kota baru, salah satunya Sumatera Utara. Ketua Umum DPP REI, Setyo Maharso mengatakan, Sumut merupakan satu dari sembilan provinsi yang disepakati REI dan Kementerian Perumahan Rakyat untuk menjadi pengembangan kota baru tersebut. "REI optimistis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama pemangku kepentingan lainnya termasuk REI Sumut bisa segera merealisasikan kota baru itu,” katanya tadi malam.

Dia menyebutkan, kesepakatan pengembangan kota baru di sembilan provinsi dilakukan di Padalarang, Bandung 17 Juni 2011. Pengembangan kota baru di sembilan provinsi tersebut, katanya, merupakan langkah yang dinilai perlu untuk berbagai kepentingan mulai dari perluasan suatu wilayah hingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi di daerah yang dijadikan kota baru itu.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, mengatakan, Pemprov Sumut siap bekerja sama dengan REI dalam membuka kota baru itu. Untuk lahan yang harus ada sekitar 3.000 hektare untuk sebuah kota baru itu, menurut Gatot tidak sulit disediakan. Karena masih banyak lahan di Sumut yang bisa dimanfaatkan.

“Tetapi ya memang harus mendapat dukungan juga dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dalam hal pengadaan kawasan tersebut,” ungkapnya.

Namun, Gatot tidak menyebutkan daerah mana yang nantinya bisa dibangun sebagai kota baru itu karena harus ada data akurat tentang keberadaan dan status lahan tersebut. Dia menyebutkan, selain Medan, masih ada beberapa kabupaten kota di Sumut yang bisa dikembangkan, seperti Deli Serdang,Serdang Bedagai, Binjai dan Langkat.  Dengan munculnya kota atau daerah pengembangan di Sumut itu, ujar Gatot, dapat memicu pertumbuhan ekonomi Sumut yang lebih tinggi lagi

Kamis, 17 November 2011

BEDAH KAMPUNG KEMENPERA

yayasan budha tzu chi


Ujung Pandang Ekspress. JAKARTA,--Dunia usaha diharapkan dapat lebih berpartisipasi dalam program bedah kampung melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) nya guna mengurangi permukiman kumuh utamanya di kawasan perkotaan.
Hal ini disampaikan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz pada saat mengunjungi rumah program bedah kampung yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di RW 07 kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara.

Dalam kesempatan tersebut Menpera mengapresiasi upaya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah berperan aktif dalam program bedah kampung. Menpera juga berharap dunia usaha dalam melaksanakan program CSRnya dapat bersinergi dengan program perumahan swadaya berupa bantuan stimulan bagi pembangunan rumah baru dan peningkatan kualitas perumahan swadaya yang di jalankan oleh pemerintah.

Program tersebut diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui pembangunan atau perbaikan rumahnya. Sasaran program ini adalah MBR yang mempunyai penghasilan tetap maupun tidak tetap paling banyak Rp 2 juta / per bulan dan diberikan kepada rumah tangga yang menguasai tanah dengan status milik sendiri. 
Sedangkan bantuan stimulan yang diberikan sebesar 10 juta untuk pembangunan baru dan 5 juta untuk perbaikan rumah sesuai dengan batasan pagu APBN

Upaya untuk lebih mensinergikan program CSR yang dimiliki oleh dunia usaha diharapkan selain dapat sebagai bagian dari tanggungjawab sosial bagi perusahaan juga diharapkan dapat mengurangi permukiman kumuh yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2009 tercatat 57.000 ha atau naik 3.000 ha dari 54.000 pada tahun 2004 lalu“dengan ikut sertanya dunia usaha dalam program bedah kampung diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membuat rumah yang dulunya kumuh menjadi lebih sehat”, tandasnya.

Rabu, 09 November 2011

RUMAH BANTARAN KALI AKAN DI RELOKASI KE RUSUNAWA

ilustrasi rumah bantaran kali

Rumah Bantaran Ciliwung Akan Direlokasi

VIVAnews - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, mengatakan pemerintah akan segera merelokasi rumah-rumah yang berada di bantaran sungai Ciliwung. "Dalam proses dan akan segera dilaksanakan, segera. Sekarang sudah jalan," kata Menpera, Djan Faridz, di kantor PBNU, Jakarta, Kamis malam, 3 November 2011.

Menpera menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengkaji kemungkinan untuk membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di daerah Manggarai, Jakarta Selatan. "Penduduknya dipindahkan itu berdekatan, tidak berjauhan dengan tempat semula," ungkapnya.

Rusunawa itu, lanjut Menpera, akan diperuntukkan bagi sekitar 3.000 kepala keluarga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung dan setiap tahunnya terkena banjir.

"Banjirnya itu sekitar 6- 7 meter, terendamnya. Itu warga yang sudah harus segera dibantu," kata Djan Faridz.

Untuk merealisasikan proyek itu, lanjut Menpera, pemerintah telah menganggarkan dari gabungan beberapa instansi terkait, di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan APBD Provinsi DKI Jakarta.

"Ada, belum dihitung. (Anggaran) gabungan dari PU, Menpera, Mendagri, dan Gubernur DKI Jakarta," ujar Djan Faridz.

Sebagai informasi, pada Februari 2010 lalu, Wakil Presiden Budiono berjanji akan menangani banjir Jakarta dengan cara normalisasi sungai, dan relokasi penduduk di bantaran sungai Ciliwung.

PEMERINTAH SETUJUI ADANYA DISNEYLAND DI INDONESIA

ilustrasi disneyland

Perumnas Setuju Ada 'Disneyland' di Kota Mandiri Maja 

Detik.com. Jakarta - Perum Perumnas selaku pengembang kawasan Kota Mandiri Maja, Lebak Banten, setuju jika di kawasan itu dikembangkan taman hiburan sekelas 'Disneyland'. Pembangunan taman hiburan akan menjadi nilai jual bagi kawasan kota baru tersebut. "Untuk Disneyland, bisa saja untuk mengangkat kota tersebut," kata Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arif Sugoto kepada detikFinance, Minggu (6/11/2011)

Namun Arif mengingatkan harus ada konsep yang matang soal Kota Maja. Setidaknya, masa depan Kota Maja bisa dirancang sebagai kota pendidikan, industri, atau kah kota pariwisata.

"Untuk pengembangan kota baru seperti Maja tentu perlu planning yang matang dan visi yang panjang jadi harus ditetapkan dulu tema kotanya apakah kota wisata atau kota pendidikan," tegasnya.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah membuka kesempatan bagi para investor untuk membangun pusat hiburan seperti Disneyland, kawasan perkantoran serta pusat IT di Kota Maja sehingga kawasan itu bisa lebih cepat berkembang.

"Saat ini masyarakat yang tinggal di Jawa Barat harus ke Jakarta kalau ingin mencari tempat-tempat hiburan seperti ke Ancol. Mengapa tidak kita bangun juga pusat hiburan dan perkantoran serta kawasan perumahan sehingga mereka yang tinggal di Kota Maja tidak perlu jauh-jauh jika ingin mencari tempat hiburan dan lebih dekat dengan tempat kerjanya," katanya.

Perum Perumnas telah menjajaki kerjasama pengembangan Kota Mandiri Maja Lebak, Banten dengan BUMN asal China yaitu China Metallurgical Group Corporation (MCC). Pihak MCC akan mengajukan konsep pengembangan kota moderen ini, yang diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 150 triliun.

Proyek Kota Mandiri Maja berlokasi di Lebak, Banten akan menempati lahan seluas 11 ribu hektar. Proyek ini baru akan digarap oleh Perumnas pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan proyek itu membutuhkan tenaga kerja yang besar hingga 650 ribu orang.

DISNEYLAND INDONESIA

ilustrasi disneyland

Djan Faridz Undang Investor Bangun 'Disneyland' di Kota Maja 

Detik.com - Jakarta - Pemerintah sedang berusaha untuk mendorong Kota Kekerabatan Maja di pinggir Jakarta untuk menjadi kota pendidikan dan industri baru penopang perkembangan Jakarta. Pemerintah buka kesempatan bagi investor untuk membangun pusat hiburan seperti Disneyland di Kota Maja, Lebak, Banten.

"Saat ini masyarakat yang tinggal di Jawa Barat harus ke Jakarta kalau ingin mencari tempat-tempat hiburan seperti ke Ancol. Mengapa tidak kita bangun juga pusat hiburan dan perkantoran serta kawasan perumahan sehingga mereka yang tinggal di Kota Maja tidak perlu jauh-jauh jika ingin mencari tempat hiburan dan lebih dekat dengan tempat kerjanya," ujar Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz seperti dikutip dari situs Kemenpera, Sabtu (5/11/2011).

Pemerintah terus mendorong para pengembang serta menggandeng investor dari luar negeri untuk membangun perkantoran, pusat teknologi informasi serta daerah wisata sehingga kota baru tersebut bisa menjadi kota mandiri.

"Kota Maja ke depan bisa dikembangkan menjadi kota pendidikan dan industri teknologi tinggi. Selain itu, kami juga berharap di daerah itu bisa dibangun pusat IT, perkantoran, tempat wisata dan perumahan bagi masyarakat yang memiliki konsep kota hijau sehingga bisa menjadi kota yang mandiri," jelas Djan.

Meskipun Kota Kekerabatan Maja nantinya akan dibangun sebagai kota baru, Djan Faridz juga mengingatkan agar perkembangan kota tersebut tetap harus memiliki konsep hijau. Dengan demikian, tempat rekreasi dan pusat perkantoran dan perumahan masyarakat tetap hijau. 

Sebelumnya pemerintah mengatakan butuh dana Rp 150 triliun untuk membangun kota baru Maja.

Sementara itu Metropolitan Priority Area (MPA) JICA dari Jepang mengatakan siap membantu Kemenpera untuk pengembangan Kota Maja. MPA sedang melakukan kajian mengenai tata ruang daerah tersebut sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan pembangunan kota baru tersebut.

KOTA MAJA INDUSTRI BARU DI BANTEN

lambang kota serang

Maja diusulkan jadi kota pendidikan dan industri

Bisnis Indonesia. JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mengusulkan agar Kota Kekerabatan Maja dapat menjadi kota pendidikan dan industri baru yang bisa menopang perkembangan ibukota Jakarta.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan pemerintah juga terus mendorong para pengembang dan menggandeng investor dari luar negeri untuk membangun perkantoran, pusat teknologi informasi, dan daerah wisata sehingga kota baru tersebut bisa menjadi kota mandiri.

“Kota Maja ke depan bisa dikembangkan menjadi kota pendidikan dan industri teknologi tinggi. Selain itu, kami juga berharap di daerah itu bisa dibangun pusat IT, perkantoran, tempat wisata dan perumahan bagi masyarakat yang memiliki konsep kota hijau sehingga bisa menjadi kota yang mandiri,” kata Djan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Bisnis, siang ini.

Djan menuturkan Kota Kekerabatan Maja dapat menjadi alternatif pusat pendidikan karena saat ini tempat pendidikan di sekitar Jakarta lokasinya tersebar. Selain itu, adanya industri teknologi tinggi juga berkaitan sehingga perkembangannya bisa lebih teratur.

Dia menjelaskan pemerintah juga membuka kesempatan bagi para investor untuk membangun pusat hiburan seperti Disneyland, kawasan perkantoran, serta pusat IT sehingga kawasan itu bisa lebih cepat berkembang.

“Saat ini masyarakat yang tinggal di Jawa Barat harus ke Jakarta kalau ingin mencari tempat-tempat hiburan seperti ke Ancol. Mengapa tidak bangun juga pusat hiburan dan perkantoran serta kawasan perumahan sehingga mereka yang tinggal di Kota Maja tidak perlu jauh-jauh jika ingin mencari tempat hiburan dan lebih dekat dengan tempat kerjanya,” imbuhnya.

Djan menambahkan pengembangan Kota Maja nantinya harus tetap memiliki konsep hijau sehingga kota tersebut menjadi nyaman untuk dihuni. Tanaka, Perwakilan Metropolitan Priority Area (MPA) JICA dari Jepang mengatakan pihaknya akan berusaha membantu Kemenpera dalam pengembangan Kota Kekerabatan Maja tersebut.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang mengkaji mengenai tata ruang daerah tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan pembangunan kota baru tersebut. “Kami sedang melakukan kajian terkait peruntukan lahan Kota Kekerabatan Maja tersebut. Pekan depan kami siap melakukan presentasi mengenai hasil kajian ini di Kemenpera,” katanya.

TARGET WAPRES BOEDIONO

Enam Target Kebersihan Wakil Presiden Boediono 

TEMPO Interaktif
, Jakarta - Wakil Presiden Boediono membuat enam target gerakan kebersihan nasional. Keenam target Boediono itu adalah pertama, kebersihan sarana perhubungan, seperti kereta api, bandara, pelabuhan, dan terminal.

Kedua, pembersihan sungai di kota-kota besar, di mana program harus bergulir dari satu kota ke kota lain. “Peran pemerintah daerah jelas sangat krusial dalam domain ini,” kata dia.

Ketiga yaitu kebersihan sekolah. Boediono menilai kebersihan sekolah sangat mutlak karena memberikan dampak ganda (multiplier effect) yang sangat besar. Sebab, kebersihan sekolah menyangkut sikap mental anak-anak yang akan terbawa terus hingga dewasa. "Ini menjadi fokus yang kita garap benar-benar, jangan menunggu terlalu lama," kata dia.

Keempat, sarana kesehatan, di mana Wapres meminta Menteri Kesehatan merumuskan langkah-langkah terperinci untuk memperbaiki standar kebersihan di semua sarana kesehatan di Tanah Air.

Kelima, pengelolaan limbah cair dan sampah padat di kota besar atau waste management. Indonesia harus memiliki sistem pengelolaan limbah dan sampah yang sustainable di setiap kota. Pemerintah juga mempelajari waste management yang sudah berhasil di beberapa kota dan jika mungkin menerapkannya di kota-kota lain. "Kami akan memilih beberapa kota sebagai sasaran pertama," kata Boediono.

Keenam, perubahan pola pikir. Ini mencakup sistem pendidikan, peningkatan partisipasi masyarakat, penegakan hukum, dan berbagai upaya edukasi publik.

Jumat, 04 November 2011

JENDELA TRADISIONAL BEKAS DIRESTORAN

Unik dan Eksotik dengan 6.000 Jendela Krepyak Bekas


NATALIA RIRIH/KOMPAS.com
Sebanyak 6.000 jendela krepyak bekas ini tersusun apik di bar dan restoran sebagai paduan konsep vintage dan industri yang harmoni.



KOMPAS.com 
- Sebanyak 6.000 jendela krepyak bekas tersusun apik di bar dan restoran Potato Head, di Jalan Petitenget, Seminyak, Bali. Konsep vintage dan industri ini dipadukan oleh sang arsitek, Andra Matin, menjadi sebuah harmoni.

 
Awalnya, tutur arsitek Andra Matin, konsep Potato Head tak seperti yang tampak sekarang. Ingin bangunan ini menjadi unik dan berbeda, klien Andra mengusulkan memakai railing bekas. Namun, masih juga merasa belum pas, ide pun terus digali sampai menemukan jendela krepyak bekas yang unik.
"Jendela jumlahnya sekitar 6.000-an, tapi itu bekas semua. Kami mencari-cari selama pembangunan kurang lebih tujuh bulan ke banyak daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan lainnya," ujar Andra.
Jendela-jendela bekas ini disusun acak, tidak simetris, seolah berantakan, tak sama panjang pendek, serta motif warnanya. Namun, penataan tak simetris ini yang tampak menarik. Lebihnya lagi, susunan jendela ini tampak eksotis karena warnanya sengaja dibiarkan pudar.
"Jendela sama sekali tidak dicat, sengaja agar karakternya keluar dari situ. Paling disemprot debu saja," katanya.
Di dalam restoran, ruangan dikemas lebih modern dengan tempat-tempat makan dibuat berbeda-beda. Ada yang berada di sekeliling bar, ada fine dining, bahkan jacuzi.
"Tujuannya, agar orang seolah-olah merasa makan di tempat berbeda-beda di satu tempat. Setiap spot area makan berbeda sensasi dan pemandangannya," tutur Andra.
Konsep bangunan ini terinspirasi bangunan koloseum di Roma. Namun, lanjut Andra, dirinya tak mau sangat berkiblat pada koloseum itu. Untuk itu digunakan material jendela krepyak bekas pada eksterior bangunan dan menjadikan bangunan ini selalu menarik untuk dipandang.
"Kami memakai kayu bekas, sehingga tidak memotong pohon dan merusak hutan. Ini tadinya kan sudah mau dibuang para pemiliknya, lalu kita pakai kembali," katanya.

Kamis, 03 November 2011

AKSI HEROIK BERUJUNG NYAWA

Sekda Kota Bandung Usulkan Keluarga Ahmad Pindah ke Rusunawa


Detik.com - Bandung - Sekda Edi Siswadi merasa prihatin melihat kondisi rumah yang selama ini dihuni Ahmad Diningrat, sopir angkot yang tewas ditusuk penjahat saat berusaha menolong penumpangnya. Edi berjanji bakal memperhatikan tempat tinggal keluarga almarhum.

Mengetahui dari ibu kandung Ahmad yakni Haryati (65) kalau rumah itu kontrakan, Edi pun langsung bereaksi simpatik. "Saya sarankan mereka pindah dan tinggal di Rusunawa Cisaranten dengan subsidi Pemkot Bandung. Di sana 'kan masih kosong," ucap Edi di rumah kontrakan almarhum Ahmad, Jalan Holis, Cibuntu Tengah, RT 2 RW 10, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Senin (31/10/2011).

Dalam kesempatan menyambangi keluarga almarhum tersebut, Edi memberikan sumbangan berupa sejumlah uang. Edi mengaku tergugah dengan aksi heroik Ahmad yang menolong penumpangnya saat dijambret penjahat. Ahmad dinilai memiliki rasa toleransi tinggi yang bisa menjadi inspirasi warga Kota Bandung lainnya.

"Terus terang, saya merasa bangga. Almarhum yang merupakan salah satu warga Kota Bandung ini memiliki jiwa sosial yang tinggi ketika menghadapi kejahatan yang menimpa orang lain," tutup Edi.

Ahmad Diningrat (35) sopir angkot Abdul Muis-Elang tewas ditusuk setelah mencoba menyelamatkan ponsel milik penumpangnya Vaneza Dwi Amalia (21) yang dirampas oleh pelaku yang juga naik angkutan umum yang dikemudikannya, Minggu (23/10/2011). Ahmad tewas setelah dada kirinya ditusuk oleh pelaku di Jalan Pagarsih, Bandung.