Rabu, 18 Januari 2012

RUMAH SWADAYA KOTA SERANG

600 Rumah Swadaya akan Dibangun di Serang

Jawa Pos. JAKARTA - Sekitar 600 unit rumah swadaya akan dibangun Kementerian Perumahan Rakyat di Serang, Provinsi Banten. Rumah swadaya yang dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah itu akan dibangun tahun ini dan akan disalurkan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). "Kami berharap Pemda Serang dapat menginventarisasi data serta lokasi pelaksanaan program tersebut di lapangan," kata Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera, Jamil Anshari,  Senin (16/1).

Kebutuhan perumahan swadaya saat ini sangat besar. Apalagi masyarakat di daerah juga lebih banyak membangun rumahnya secara swadaya dibanding pembangunan perumahan secara formal yang banyak dilaksanakan pengembang.

Data Kemenpera menyebutkan, ada permintaan BSPS untuk sekitar 1.600 unit rumah. Namun, pada gelombang pertama BSPS akan dibangun sekitar 600 unit dulu. Sisanya akan dilaksanakan pada gelombang selanjutnya serta menunggu tambahan anggaran dari APBN-P. "Pemda harus menunjuk pejabat khusus minimal eselon III yang menangani masalah perumahan di daerah,” harapnya.

Keterlibatan Pemda dalam program perumahan swadaya sangatlah penting.  Apalagi saat ini masalah perumahan merupakan urusan wajib Pemda. Dalam program ini, menurut Jamil, Pemda juga harus dapat memfasilitasi pembuatan gambar kerja masing-masing rumah serta membentuk kelompok swadaya masyarakat sehingga diketahui secara pasti siapa yang menerima bantuan, kondisi rumah yang akan diperbaiki serta berapa biayanya. 

"Jumlah bantuan untuk peningkatan kualitas rumah yang dibangun Rp 6 juta per unit rumah. Sedangkan setiap satu tenaga pendamping dari Pemda setidaknya bisa ikut mengawasi serta mendampingi pelaksaksanaan pembangunan 60 rumah. Dengan demikian, Pemda juga ikut bertanggung jawab dalam program ini. Kami berharap program yang dilaksanakan dalam satu desa dapat selesai dalam waktu tiga bulan,” tuturnya.

PERSIAPAN BILA BANJIR TIBA

Banjir
5 Siasat Lebih Siap Hadapi Banjir

KOMPAS.com - Penanganan rumah di kawasan rawan banjir memang berbeda. Banjir mungkin tak dapat dihindari, namun dengan memperhatikan hal-hal berikut ini ketika membangun, setidaknya Anda lebih siap menghadapi akibat banjir pada rumah Anda dan seisinya.
1. Pertinggi rumah dan bangunan
Bagi Anda yang tinggal di kawasan rawan banjir, Anda dapat meninggikan bangunan sesuai ketinggian air yang biasanya melanda kawasan tersebut. Alhasil, apabila banjir datang, air tak masuk ke dalam rumah.
2. Tingkat lebih baik
Membangun rumah dua lantai atau lebih akan lebih baik bagi rumah di daerah langganan banjir. Bila banjir datang, Anda dapat mengungsikan diri dan membawa barang-barang berharga Anda ke tempat atau ruangan lebih tinggi, yaitu di lantai atas.
Jangan khawatir jika tidak ada dana yang cukup untuk membangun ruangan di lantai tingkat. Anda cukup membuat dak tertutup guna menampung barang-barang berharga atau peralatan yang rentan rusak akibat terkena banjir.
3. Perluas area tangga
Ketika banjir datang, Anda pasti sibuk dan tergesa-gesa memindahkan barang-barang ke lantai atas. Untuk itu, tangga yang lebih luas dapat mempermudah Anda melakukan kegiatan tersebut, mulai memindahkan peralatan terkecil hingga furnitur-furnitur atau elektronik.
4. Pertinggi sakelar dan steker listrik
Air dan listrik memang dua elemen yang saling bertentangan sehingga tak jarang terjadi korsleting ketika banjir menyergap. Walaupun listrik mati ketika banjir, air yang menggenangi peralatan listrik, seperti steker dan sakelar, akan mudah rusak. 
Untuk menghindarinya, rumah di daerah rawan banjir sebaiknya memasang steker dan sakelar listrik di posisi lebih tinggi dari biasanya, yaitu sekitar 1, 2 meter sampai 1, 5 meter dari permukaan lantai.
5. Saluran buka-tutup
Saat banjir datang, air tak hanya masuk melalui pintu rumah, melainkan juga lewat saluran air, seperti di kamar mandi. Untuk itulah, menggunakan saluran air yang dapat ditutup rapat akan lebih berguna karena bisa menghambat masuknya air. Anda pun dapat lebih dulu menyelamatkan barang-barang sebelum banjir benar-benar "menguasai" rumah Anda.
Selain itu, ada penutup saluran air juga bisa membantu Anda mencegah sampah yang terbawa masuk saat banjir.

Selasa, 17 Januari 2012

BEDAH RUMAH TANGERANG

Okezone. JAKARTA - Mengawali tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membenahi sektor perumahan masyarakat yang sudah tidak layak tinggal dengan melalukan rehabilitasi di delapan kecamatan.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Tangerang Harry Mulya Zein, program yang dinamakan bedah kampung ini akan dilakukan secara gratis di 37 lokasi dari 29 kelurahan dan delapan kecamatan, dengan total rumah yang direhabilitasi sebanyak 1.081 rumah. "Bedah kampung ini dilakukan di perumahan padat penduduk disertai dengan kondisi rumah masyarakat yang tidak layak ditempati. Hal ini dilakukan berdasakan laporan dari lurah dan camat yang disampaikan musrenbang," ujar Harry, seperti dilansir situs Tangerangkota, Minggu (8/1/2012).

Menurutnya, untuk melakukan rehabilitasi rumah tersebut tidak mudah, "Karena harus diteliti dan dikaji secara mendalam mulai dari lingkungan hingg fisik bangunan tersebut," ungkap Harry. Dia mengaku, dana yang digunakan untuk program ini berasal dari Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). "Pemkot tangerang sudah menganggarkan dalam APBD untuk program ini," tandasnya.