BANDUNG, KOMPAS.com - Kampung Ciosa bisa dibilang wilayah yang diapit perumahan mewah. Sebagian warga memilih untuk melepas tanah mereka demi uang ganti rugi, tapi ada pula yang memilih bertahan hingga kini tersisa 18 keluarga. Menurut pantauan Kompas, Kamis (27/10/2011), kampung Ciosa tampak kontras dengan pemukiman mewah yang menghampar seluas 344 hektar. Untuk mencapai kampung tersebut hanya bisa ditempuh lewat jalan masuk perumahan. Sesampainya di sana, kampung ini memiliki latar belakang padang golf.
Menurut Ketua RT 2, Ade Rahmat, kondisi ini berlangsung sejak tahun 1990-an dengan masuknya pengembang PT Bandung Pakar untuk membangun perumahan mewah, lapangan golf dan hotel bintang lima ini.
Salah satu dampaknya, lanjut Ade, adalah kampung yang semula tersebar di punggung bukit kini terkepung perumahan mewah. Listrik yang sebelumnya didapatkan dengan menghubungkan kabel dari kampung sebelah tidak lagi terpakai. Sehingga dalam empat tahun terakhir, listrik diambil dari perumahan.
Apakah Ade dan warga Ciosa lain berencana pindah? Mereka semua menggeleng.
Estate Manager Resor Dago Pakar, Kardjono Widjaja, mengungkapkan bahwa pihaknya menyerahkan keputusan kepada warga Ciosa apakah ingin bertahan. "Kalau ingin pindah, kami akan beli tanahnya. Kalau ingin bertahan juga kami persilahkan," kata Kardjono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar