Kamis, 22 Desember 2011

PACU EKONOMI MENENGAH AGAR TUMBUH TERUS

ilustrasi gambar
Kelas Menengah Dipacu Terus Tumbuh 

Seputar Indonesia. JAKARTA– Pemerintah berambisi memacu laju pertumbuhan kelas menengah dengan mendorong munculnya pengusaha-pengusaha baru, salah satunya melalui program percepatan pengentasan rakyat dari kemiskinan. 

Kondisi ekonomi yang positif dengan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% per tahun, memunculkan sekitar 7 juta warga kelas menengah baru setiap tahun.Bank Dunia menyebutkan, 56,5% dari 237 juta populasi Indonesia atau sekitar 134 juta kini masuk kategori kelas menengah. 

Kategori kelas menengah versi Bank Dunia adalah mereka yang membelanjakan uangnya sekitar USD2–20 per hari. Menurut pemerintah, salah satu stimulus yang mendorong peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah adalah program pengentasan rakyat dari kemiskinan yang mendorong lahirnya pengusaha baru. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diklaim mulai mendorong terciptanya pengusaha baru. KUR tahun ini yang semula kita rencanakan Rp20 triliun pada akhir 2011, realisasinya mencapai Rp27 triliun.Penyerapan KUR yang masuk ke sektor hulu mencapai 33%. 

“Kita berharap mereka betul- betul terdorong masuk kepada pengusaha kelas menengah. Ini yang menjadi tugas kita untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha kelas menengah.Ini sangat penting,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai menggelar rapat koordinasi dan evaluasi program prorakyat di Jakarta kemarin. Demi memacu peningkatan pengusaha kelas menengah, pemerintah menargetkan serapan KUR tahun 2012 sebesar Rp30 triliun dan 30% terserap ke sektor hulu. 

Dengan demikian, pemerintah berharap semakin banyak masyarakat golongan kelas bawah yang naik kelas. Namun, tidak sekadar menambah jumlah pengusaha kelas menengah saja,pemerintah berharap peningkatan dari sisi kualitas.Terlebih,di tengah situasi perekonomian dunia yang semakin tidak menentu, kualitas menjadi jaminan berkesinambungannya usaha. “Agar betul-betul mereka bukan menjadi pengusaha musiman atau rentan terhadap gejolak dan sebagainya,” tegasnya. 

Pihaknya meminta kalangan perbankan dan lintas sektoral melakukan pembinaan terhadap 6 juta masyarakat yang telah menerima KUR. Hatta menyebutkan, jika 10% dari jumlah penerima KUR naik kelas, maka setidaknya ada 600.000 kelas menengah baru. Untuk program lain, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,6 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 untuk menanggulangi kemiskinan melalui program prorakyat atau kluster IV.

Program dalam kluster ini antara lain perumahan murah, program air bersih, kendaraan murah perdesaan, listrik murah, fasilitas untuk nelayan, dan program pengentasan rakyat dari kemiskinan. Mantan Menteri Perhubungan ini mengatakan, pemerintah akan melibatkan sektor swasta, khususnya perusahaan milik negara (BUMN) untuk mengembangkan program- program tersebut. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Armida Alisjahbana menjelaskan, untuk program rumah murah, pemerintah antara lain berencana mengembangkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), rumah singgah, dan sewa murah terutama untuk daerah perkotaan.

“Kalau untuk masyarakat miskin,ada rumah yang 25 juta per unit,”kata Armida. Rumah murah tersebut, jelas dia,lokasinya ada di daerah nelayan serta permukiman warga miskin perkotaan “Ada kriterianya, ini akan diintegrasikan lagi,”tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar